Pages

Wednesday, April 28, 2010



setuju aku,,,, setuju menolak...

Pencalonan Julia Perez sebagai pejabat di Kabupaten Pacitan lagi-lagi menemui kerikil tajam. Setelah mendapat penolakan dari beberapa elemen, penolakan kini juga datang dari ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Namun, Jupe tak mau ambil pusing dan lebih memilih cuek dan santai.

"NU kan baru muktamar, katanya NU tidak berpolitik praktis, ketahuan dari hasil muktamarnya seperti itu. Kalau sekarang statement-nya kayak begitu, berarti NU nggak konsisten dengan hasil muktamarnya dong. Tapi, bagi saya itu mungkin sifatnya personal, cuma seseorang kyai saja. Nggak apa-apa sih," ujar kuasa hukum Jupe, Gusti Randa, saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (28/04) siang.

Namun meski begitu, Jupe melalui Gusti Randa mengaku tak kecewa dengan penolakan dari NU. Baginya, ciri khas seorang pemimpin besar itu harus kebal dengan kritik dan penolakan dari beberapa elemen.

"Kita sih nggak kecewa lah. Pemimpin besar itu harus dikritik, dan pernah mengalami penolakan. Ingat pada zaman Nabi, Nabi itu ditolak sama daerah asalnya, jadi memang harus seperti itu," pungkas Gusti

कालों बुपति पसितन,,,,,, मनाबिसा टहन्न्न.



Julia Perez, atau sering disingkat Jupe (lahir di Jakarta, 15 Juni 1980; umur 29 tahun; terlahir dengan nama Yuli Rachmawati) adalah penyanyi dangdut, model, pemain sinetron dan presenter Indonesia. Ia seringkali berpenampilan dan berfoto seksi dan dijuluki "bom seks".[1][2][3] Ia memulai karirnya di Perancis. Perkenalannya dengan model pria Damien Perez (Yusuf Perez) yang kemudian menjadi suaminya membuka kesempatan awal dirinya tampil sebagai model majalah FHM dan Maxim di Perancis. Dengan penampilannya dalam FHM dan Maxim, Jupe mendapat nominasi 100 wanita terseksi versi majalah FHM dan Maxim.

Namanya mulai dikenal setelah ia memerankan beberapa sinetron dan film layar lebar.[4] Pada bulan April 2008, Julia Perez menyatakan terjun ke dunia dangdut.[5] Ia lalu merilis album perdananya yang berjudul Kamasutra. Dalam album tersebut Jupe menyertakan kondom yang diselipkan dalam sampul setiap albumnya.[6] Meski Jupe menyatakan alasan penyertaan kondom dalam setiap albumnya tersebut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS serta mempromosikan safesex dan Keluarga Berencana (KB),[7] namun banyak pihak yang menilai tindakannya tersebut adalah bentuk tindakan asusila dan dukungan terhadap budaya seks bebas. Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta menyatakan secara terang-terangan bahwa tindakan Jupe tersebut bisa diinterpretasikan sebagai dukungan terhadap seks bebas.[8] Akibat dari penampilannya yang seksi serta album Kamasutra yang berbonus kondom, ia banyak dicekal di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Barat, Riau, Palembang, Balikpapan dan Bengkulu.[9]

Kompor Minyak, Apa Kabarmu?
Kompor Bertahan dengan Alumunium Rongsokan

बी M. Rizal Maslan - detikNews